Posts

Showing posts from June, 2004

Kesan Pertama ...

Kemarin ada "diksusi" menarik dengan salah seorang teman saya. Saya beri tanda kutip, karena tadinya berawal dari obrolan biasa saja sampai akhirnya pembicaraan kami mengarah ke hal2 yang lebih serius. Saya terkesan dengan kata2 terakhir yg dia ucapkan, mengenai betapa banyak orang yg bisa berubah dalam satu menit dalam setiap perkataan yang entah terucap atau melalu tulisan. Perubahan2 tersebut akan diikuti dengan penjelasan2 yg diharapkan dapat menyampaikan "pesan" yg "sebenarnya" dari orang2 tersebut. Yang menurut saya menarik, teman saya ini lebih menyukai "kesan pertama" dan cenderung untuk tidak tertarik dengan penjelasan lebih lanjut yg kesannya ingin memperjelas. Jadi apa yg diucapkan atau ditulis pertama kali, itulah gambaran yg akan ia tangkap. Alasannya, karena kadang penjelasan itu bisa jadi sangat berbeda dengan apa yg diucapkan sebelumnya. Istilahnya bersilat lidah kali ya? Saya hanya membayangkan, dalam kehidupan sehari

Do'a...

Tuhanku... masukkan aku ke dalam golongan hamba2Mu yg senantiasa bersyukur atas segala yg telah dan akan Kau berikan padaku ihlaskan aku dalam menjadi proses kehidupanku sesungguhnya hanya Engkaulah Yg Maha Mengetahui Sesuatu dan KepadaMu lah segala sesuatu itu akan kembali Semoga aku bisa merasakan kehadiranMu dalam setiap tarikan nafas dan detak jantungku Ihlaskan aku...

"Pendidikan" Yang Serba Instan

Saya salut dengan kepedulian beberapa rekan saya mengenai pendidikan kita. Kritikan2 mengenai wajah pendidikan kita yg keliatan morat marit patut disikapi sebagai suatu keinginan untuk melihat bangsa ini menuju ke arah yang lebih baik. Ketika begitu banyak orang mengeluhkan pendidikan di Indonesia yg semakin mahal, bermunculanlah ide dari calon orang2 nomor satu di negeri kita untuk memberikan "pendidikan gratis". Padahal pendidikan itu bukan hanya sekedar masuk sekolah gratis, tapi lebih kepada apakah seseorang yg bersekolah bisa menjadi lebih terdidik atau tidak. "Pendidikan gratis" hanyalah salah satu faktor saja, dan sayangnya menurut saya bukan faktor yg esensial. Menjalankan suatu institusi pendidikan yg sederhana sekalipun, akan senantiasa membutuhkan biaya. Apakah itu mahal atau tidak, adalah sesuatu yang relatif. Misalnya saja anak2 pinggiran yg tidak pernah mengenyam pendidikan. Mereka mungkin tidak membutuhkan fasilitas yg wah untuk belajar, karena unt

Mampukah kita mengubah acara pertelevisian kita menjadi lebih manusiawi?

Tulisan ini diilhami dari diskusi teman2 di milis yahoogroups mengenai acara pertelevisian di Indonesia. Untuk yg tertarik bisa melihat di http://tv.groups.yahoo.com/group/indotvwatch/. Acara-acara pertelevisian kita sepertinya semakin hari semakin memprihatinkan. Format2 acara yg berbau mistis semakin banyak, demikian pula dengan sinteron2 yg untuk sebagian besar masyarakat kita seperti dijejali dengan mimpi2 indah. Efek dari acara2 yg ditayangkan pun mungkin semakin memprihatinkan terutama terhadap anak-anak, cikal bakal pemimpin bangsa ini kelak. Ketika format bahasa mereka mulai mengejutkan para orang tua karena menggunakan kata2 yg semetinya tidak layak diucapkan oleh anak2, orang tua mungkin hanya bisa mengurut dada. Perilaku negatif juga bermunculan dan tidak dapat dipungkiri, televisi memberikan pengaruh yg cukup signifikan terhadap pembentukan perilaku2 "baru" tersebut. Yg lebih menyedihkan lagi, ketika diberitakan ada seorang anak yg berniat bunuh diri hanya kar

Dutch songs

These last days I have been listenning to Dutch song. Some of them are really nice. But it takes time to understand what the songs are all about. ...Het is well over, maar nog niet voorbij..... :D