Tulisanku, arsipku, gudang pengetahuanku...
Setelah sekian lama, saya mulai lagi mengutak atik blog site saya. Jadi teringat ketika pertama kali belajar bikin pada tahun 2003, di negeri orang, ketika mengambil program magister saya. Sampai harus begadang malam2, setelah tugas2 yang berkaitan dengan studi selesai dikerjakan. Alhamdulillah beberapa tulisan bisa saya posting. Setelah itu saya vakum, dan menulis sekali2 saja. Bahkan diantara tahun 2009-2010, tidak satupun tulisan yang saya masukkan ke blog site saya. Maret 2011, saya mulai menulis lagi, kemudian vakum lagi, dan dua hari lalu saya kembali menulis. Malam ini, kembali saya membenahi blog saya, dan merencanakan untuk kembali aktif menulis.
Sebagai penyegaran, saya membaca2 kembali tulisan2 yang pernah saya buat. Karena membacanya dengan kondisi sekarang, saya bisa membaca tulisan2 tersebut dengan sedikit lebih kritis. Bahkan, ada beberapa pernyataan dan kalimat yang saya kurang setuju (lagi) dengan isinya. Tapi saya biarkan saja seperti itu, tidak saya edit, tidak saya hapus. Karena bagi saya, itu adalah bagian dari proses saya. Rasanya senang membaca tulisan sendiri, meskipun konteks dari beberapa tulisan (lama) itu mungkin sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi sekarang.
Apa hikmah yang saya pelajari?
Dengan menulis ternyata tanpa sadar saya sedang membuat "gudang pengetahuan" yang bisa saya akses kembali kapan saya butuhkan. Dengan menulis, ide dan pemikiran bisa saya arsipkan, bisa dibagi, bisa dibaca oleh orang lain. Siapa tau tulisan itu ternyata bermanfaat bagi yang membacanya. Hal lain yang lebih penting lagi, ide itu tidak melayang entah ke mana karena sudah diarsipkan melalui sebuah tulisan. Dengan menulis, ternyata juga membantu saya melihat kembali pola pemikiran saya, yang mudah-mudahan bisa menjadi refleksi untuk lebih mengembangkan diri ke arah yang lebih baik. Menulis adalah arsip histori ide dan pemikiran saya. Maka menulislah, karena tulisanku adalah arsipku dan gudang pengetahuanku.
Sebagai penyegaran, saya membaca2 kembali tulisan2 yang pernah saya buat. Karena membacanya dengan kondisi sekarang, saya bisa membaca tulisan2 tersebut dengan sedikit lebih kritis. Bahkan, ada beberapa pernyataan dan kalimat yang saya kurang setuju (lagi) dengan isinya. Tapi saya biarkan saja seperti itu, tidak saya edit, tidak saya hapus. Karena bagi saya, itu adalah bagian dari proses saya. Rasanya senang membaca tulisan sendiri, meskipun konteks dari beberapa tulisan (lama) itu mungkin sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi sekarang.
Apa hikmah yang saya pelajari?
Dengan menulis ternyata tanpa sadar saya sedang membuat "gudang pengetahuan" yang bisa saya akses kembali kapan saya butuhkan. Dengan menulis, ide dan pemikiran bisa saya arsipkan, bisa dibagi, bisa dibaca oleh orang lain. Siapa tau tulisan itu ternyata bermanfaat bagi yang membacanya. Hal lain yang lebih penting lagi, ide itu tidak melayang entah ke mana karena sudah diarsipkan melalui sebuah tulisan. Dengan menulis, ternyata juga membantu saya melihat kembali pola pemikiran saya, yang mudah-mudahan bisa menjadi refleksi untuk lebih mengembangkan diri ke arah yang lebih baik. Menulis adalah arsip histori ide dan pemikiran saya. Maka menulislah, karena tulisanku adalah arsipku dan gudang pengetahuanku.
Comments
Post a Comment