Intermezzo...
Hari itu saya ke kantor pos
Hendak mengirim surat
Maksud hati mengirim dengan biaya murah
Perangko surat yang seharusnya cuman 2000 perak
Akhirnya terbayar dengan 3000 perak
Mau tau kenapa?
Dengan santai pegawai pos itu hanya berkata
“Semestinya cuman 2000, tapi perangkonya habis, jadi beli yang 3000 saja!”
*dalam hati saya bertanya, kalo duit saya kurang, mereka mau toleran gak ya??*
Aneh......
Perangko adalah salah satu barang utama di kantor pos. Kok bisa habis ya? Yang mengenaskan adalah karena pelanggan akhirnya harus membayar lebih karena kelalaian kantor pos yang kehabisan stok perangko. Bukan soal kelebihan ongkos 1000 yang memberatkan, tapi betapa perlakuan itu memperlihatkan bahwa sebagai pengguna kantor pos, hak pelanggan terkesan sangat tidak terlindungi. Ketika kejadian itu, saya tidak sendirian. Sekali lagi saya bertanya, jika uang saya kurang 500 perak, mau tidak ya kantor pos itu memberikan saya perangko seharga 1500 perak?? Kemungkinan besar jawabannya tidak!
Hendak mengirim surat
Maksud hati mengirim dengan biaya murah
Perangko surat yang seharusnya cuman 2000 perak
Akhirnya terbayar dengan 3000 perak
Mau tau kenapa?
Dengan santai pegawai pos itu hanya berkata
“Semestinya cuman 2000, tapi perangkonya habis, jadi beli yang 3000 saja!”
*dalam hati saya bertanya, kalo duit saya kurang, mereka mau toleran gak ya??*
Aneh......
Perangko adalah salah satu barang utama di kantor pos. Kok bisa habis ya? Yang mengenaskan adalah karena pelanggan akhirnya harus membayar lebih karena kelalaian kantor pos yang kehabisan stok perangko. Bukan soal kelebihan ongkos 1000 yang memberatkan, tapi betapa perlakuan itu memperlihatkan bahwa sebagai pengguna kantor pos, hak pelanggan terkesan sangat tidak terlindungi. Ketika kejadian itu, saya tidak sendirian. Sekali lagi saya bertanya, jika uang saya kurang 500 perak, mau tidak ya kantor pos itu memberikan saya perangko seharga 1500 perak?? Kemungkinan besar jawabannya tidak!
Comments
Post a Comment